Jumat, 18 Oktober 2013

ANALISIS PENGARUH KURS SPOT DAN KURS FORWARD (EURO, DOLLAR AMERIKA, YEN DAN DOLLAR AUSTRALIA) DALAM MEMPREDIKSI FUTURE SPOT

oleh :I GUSTI AYU KENCHANA DEWI - 2007

ABSTRAKSI
Para investor, perusahaan multinasional dan pemerintah memerlukan peramalan kurs untuk mengambil keputusan mengenai lindung nilai utang dan piutang, pendanaan dan investasi jangka pendek, penganggaran modal dan pendanaan jangka panjang. Proses membuat peramalan dari indikator pasar, yang dikenal dengan nama peramalan berbasis pasar, biasanya dikembangkan berdasarkan kurs spot dan kurs forward. Kurs spot saat ini dapat digunakan sebagai taksiran (peramalan) karena kurs ini mencerminkan perkiraan pasar atas kurs spot dalam jangka waktu pendek. Kurs forward digunakan dalam taksiran (peramalan) karena kurs ini mencerminkan perkiraan pasar atas kurs spot pada akhir periode peramalan (dalam contoh tesis ini 30 hari mendatang). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chiang (1986) dari sampel yang digunakan, bukti empiris menunjukkan kurs spot dan kurs forward adalah signifikan sebagai prediktor dari future spot. Bukti empiris menunjukkan bahwa kurs spot memberikan hasil peramalan yang lebih baik dibandingkan dengan kurs forward.
Penelitian ini menggunakan model regresi untuk metode peramalan berbasis pasar (efisiensi pasar spot, efisiensi pasar forward dan efisiensi pasar komposit). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs spot, kurs forward dan future spot. Sampel yang digunakan adalah dari Bank Indonesia untuk kurs spot pada bulan Januari sampai Maret 2007 dan future spot pada bulan April sampai Juni 2007,
dan dari Bursa Berjangka Jakarta untuk kurs forward pada bulan Januari sampai Maret 2007. Model Stochastic dan Chow Test dipilih dan penggunaannya telah dievaluasi dengan menggunakan langkah-langkah pengujian yang berkualitas dan tepat.
Berdasarkan sampel periode yang digunakan, bukti empiris menunjukkan bahwa kurs spot dan kurs forward adalah signifikan dalam memprediksi future spot untuk mata uang Euro, Yen Jepang dan Dollar Australia. Kurs spot saat ini memberikan hasil ramalan yang lebih baik dalam memprediksi future spot dibandingkan kurs forward. Kedua koefisien Ft dan St adalah sensitif terhadap informasi baru dari variasi koefisien dan waktu, hal tersebut dapat meningkatkan perkiraan (ramalan) dari persamaan untuk masing-masing kurs mata uang yang digunakan. Penelitian ini menyatakan bahwa variabel dari time series harus dimanfaatkan secara efektif dan dimanfaatkan dalam memprediksi nilai tukar mata uang. Karena penelitian ini memperlihatkan tidak adanya ketergantungan dalam rangkaian waktu time series, maka dapat disimpulkan bahwa kurs valuta asing di setiap negara mengikuti pola yang proses stokhastik yang tidak stasioner. Kurs spot Euro ternyata secara statistik lebih akurat dengan tingkat kesalahan peramalan 33% dengan nilai koefisien regresi kurs Euro adalah Future Spot = 16,128.44 - 0.337 Spot + et+1.

Latar Belakang Masalah
Pasar valuta asing adalah suatu pasar atau tempat di mana individu-individu, berbagai perusahaan multinasional dan kalangan perbankan mengadakan jual beli atas berbagai jenis mata uang dari berbagai negara atau valuta asing. Fungsi utama pasar valuta asing adalah sebagai tempat transfer daya beli dari suatu negara dan mata uang, ke negara dan mata uang lainnya. Transaksi valuta asing dilakukan untuk mengurangi resiko dan juga mencari keuntungan jangka pendek dari selisih kurs. Nilai tukar atau kurs didefinisikan sebagai harga mata uang luar negeri dalam satuan harga mata uang domestik (Salvatore, 1997).
Nilai tukar mata uang suatu negara merupakan salah satu indikator penting dalam suatu perekonomian. Nilai tukar juga mempunyai implikasi yang luas, baik dalam konteks ekonomi domestik maupun internasional, mengingat hampir semua negara di dunia melakukan transaksi valuta asing. Valuta asing yang sering disebut dengan akronim valas pada dasarnya adalah mata uang asing (foreign currencies) (Kuncoro, 2004). 
Meramal valuta asing merupakan strategi yang sangat penting bagi suksesnya usaha bisnis Internasional. Ketidaktepatan peramalan atau prediksi valuta asing dapat menghilangkan peluang memperoleh keuntungan dari transaksi Internasional. Dengan . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . (baca selengkapnya)


Artikel Lengkap dikompilasi oleh/ HUBUNGI :
Jln. Sariasih No. 54 BANDUNG 40151
HP. 08122353284 - 087822984716  Telp/Fax. 022-4267749
PIN BBm : 27CBC148      
-------------------------------------------------------------
Butuh Artikel/Jurnal Lainnya ?, click di :
Kami memiliki beberapa Artikel/Jurnal tentang :
                                                   
“Peluang BISNIS ONLINE” secara Sederhana……MINAT?... coba lihat (click) dulu di http://formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi
 
E:\K A N A I D I\Journal

ANALISIS PENGARUH KUALITAS ASET, LIKUIDITAS, RENTABILITAS, DAN EFISIENSI TERHADAP RASIO KECUKUPAN MODAL PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

Oleh : Hendra Fitrianto, Wisnu Mawardi
(Publikasai pada : JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI Volume 3, Nomor 1, Januari, Tahun 2006)
ABSTRAK
Aspek permodalan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia perbankan nasional, disamping dalam rangka mengembangkan usaha untuk menampung kerugian – kerugian . Dalam upaya menjaga agar permodalan bank senantiasa sehat , Bank Indonesia selaku pemegang otoritas moneter di Indonesia menentukan aturan – aturan kesehatan permodalan . Maksud dari penelitian ini adalah mengkaji dan analisis pengaruh antara risiko kredit (NPL)risiko asset (NPA), profitabilitas (ROA), (ROE), likuiditas (LDR), dan efisiensi usaha (BOPO) terhadap rasio modal ( CAR) . Penelitian dilakukan terhadap bank yang telah go public di BEJ dengan data dari tahun 2000-2004, diambil dari Indonesian Capital Market Dictionary dan JSX Watch Bisnis Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL, NPA, ROE, dan BOPO tidak memliki pengaruh secara signifikan terhadap CAR, sedangkan ROA dan LDR berpengaruh secara signifikant terhadap CAR. Hal ini membuktikan bahwa kecukupan modal tidak hanya berpengaruh pada ke enam faktor tersebut namun juga dipengaruh oleh variabel –variabel lain dan kondisi makro ekonomi.
Kata kunci : risiko kredit, resiko aset, profitabilitas, likuiditas, effisiensi usaha, moda 

PENDAHULUAN
Perbankan Indonesia telah mengalami berbagai macam reformasi, dimulai dari digulirkannya Pakto 1988, baik persaingan dalam mobilisasi dana maupun pemanfaatan tenaga-tenaga pengelola bank karena dibukanya kantor-kantor bank maupun cabang-cabang yang baru. Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa hanya dalam waktu 2 tahun setelah diberlakukannya Paket Oktober (Pakto) 27 Oktober 1988 telah
memacu para konglomerat untuk melakukan portofolio investasi dalam bisnis perbankan dengan adanya 73 bank baru dan pembukaan 301 cabang baru. Akan tetapi dalam perkembangannya, kondisi ini tidak didukung oleh permodalan seperti tingginya non performing loan (NPL) dan rendahnya capital adequacy ratio (CAR). Aspek permodalan bagi perbankan nasional sangatlah penting karena kekuatan permodalan yang sangat besar dibutuhkan dalam persaingan global.. . . . . .. . . . . (baca selengkapnya)

Artikel Lengkap dikompilasi oleh/ HUBUNGI :
Jln. Sariasih No. 54 BANDUNG 40151
HP. 08122353284 - 087822984716  Telp/Fax. 022-4267749
PIN BBm : 27CBC148      
-------------------------------------------------------------
Butuh Artikel/Jurnal Lainnya ?, click di :
Kami memiliki beberapa Artikel/Jurnal tentang :
                                                   
“Peluang BISNIS ONLINE” secara Sederhana……MINAT?... coba lihat (click) dulu di http://formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi
 
E:\K A N A I D I\Journal