Oleh : Pramadita Rizky & Deannes Isynuwardhana
Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012,
ISSN : 2252-3936
ABSTRACT
The objective of this study is to examine the influance of institutional ownership, capital structure, profitability, investment opportunity set (IOS), and liquidity toward earnings quality and firm’s value, simultaneously as well as partially. This study also examine the influance of earnings quality towards firm’s value. Samples of this study is 13 companies which consistently categorized as Jakarta Islamic Index in period 2006-2010. The multiple linier and simple linier regression was used in this research as the method of data analysis. The result from this study shows that simultaneously the proportion of influance institutional ownership, capital structure, profitability, investment opportunity set (IOS), and liquidity has insignificant influence towards earnings quality which is proxied by discretionary accrual and firm’s value which is proxied by price book value. The variable which partially has significant influence towards earnings quality is proportion of profitability, investment opportunity set (IOS), and liquidity. The variable which partially has significant influence towards firm’s value is proportion of capital structure, profitability, investment opportunity set (IOS), and liquidity. The result of this study also show that earnings quality doesn’t have significant influance towards firm’s value.
Key Words: institutional ownership, capital structure, profitability, investment opportunity set (IOS), liquidity, discretionary accrual (earnings quality) and firm’s value.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang mempunyai peran penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Dalam proses penyusunan laporan keuangan, informasi yang disajikan harus mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya agar dapat digunakan oleh para pengguna sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu, kualitas laba menjadi pusat perhatian para pengguna laporan keuangan yaitu investor, kreditor, pembuat kebijakan akuntansi, dan pemerintah. Laba dalam laporan keuangan merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Informasi tentang laba mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasi yang ditetapkan. Menurut Grahita (2001:1), laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang mempunyai sedikit gangguan perseption di dalamnya dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Semakin besar gangguan persepsian yang tergantung dalam laba akuntansi, maka semakin rendah kualitas laba akuntansi tersebut. Beberapa penelitian mendukung bahwa manipulasi terhadap laba juga sering dilakukan oleh manajemen. Pemikiran bahwa pihak manajemen dapat melakukan tindakan yang hanya memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri didasarkan pada suatu asumsi yang menyatakan setiap orang mempunyai perilaku yang mementingkan diri sendiri atau self- interested behaviour. Keinginan, motivasi dan utilitas yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak merugikan pemegang saham, antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung melakukan kecurangan akuntansi. Penyusunan laba dilakukan oleh manajemen yang lebih mengetahui kondisi didalam perusahaan, kondisi tersebut dapat menimbulkan masalah karena manajemen sebagai pihak yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dievaluasi dan dihargai berdasarkan laporan yang dibuatnya sendiri. Pemisahaan kepemilikan seperti ini akan dapat menimbulkan konflik dalam pengendalian dan pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang menyebabkan para manajer bertindak tidak sesuai dengan keinginan para pemilik. Konflik yang terjadi akibat pemisahan kepemilikan ini disebut dengan konflik keagenan, yaitu manajemen sebagai pelaksana dan pemegang saham sebagai pemilik. Menurut pandangan teori keagenan, pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi untuk kepentingan prinsipal. Konflik keagenan yang mengakibatkan peluang manajemen ini akan mengakibatkan rendahnya kualitas laba. Rendah kualitas laba ini akan membuat kesalahan pembuatan keputusan kepada para pengguna informasi sehingga nilai perusahaan berkurang. Pandangan teori keagenan dimana terdapat pemisahan antara pihak agen dan prinsipal yang mengakibatkan munculnya potensi konflik dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Subramanyam (1996) dalam Siregar dan Utama (2005) menyatakan bahwa salah satu ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan adalah laba yang dihasilkan perusahaan. Laba yang diukur atas dasar akrual dianggap sebagai ukuran yang lebih baik atas kinerja perusahan dibandingkan arus kas operasi karena akrual mengurangi masalah waktu dan mismatching yang terdapat dalam penggunaan arus kas dalam jangka pendek (Boediono,2005). Dalam prosesnya, dasar akrual dapat memberikan kesempatan kepada manajer dalam melakukan manajemen laba atau earnings management guna menaikkan atau menurunkan angka akrual dalam laporan laba rugi. Widyaningdyah (2001) menyatakan definisi kualitas laba adalah perilaku manajemen untuk bermain dengan komponen discretionary accrual yang menentukan besarnya laba. Laba yang tidak dilaporkan sesuai dengan fakta yang terjadi dapat diragukan kualitasnya. Laba dapat dikatakan berkualitas tinggi apabila laba yang dilaporkan dapat digunakan oleh para pengguna untuk membuat keputusan yang terbaik, yaitu laba yang memiliki karakteristik relevansi, reliabilitas dan komparabilitas atau konsistensi (Sutopo, 2009). Rendahnya kualitas laba akan dapat membuat kesalahan dalam pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006).
Disamping itu, .........MUNGKIN Anda/ teman Anda BUTUH ini?
E:\K A N A I D I\Data\My Docu\aKEN\PENELITIAN\Call Paper\SNAB 2012_UTAMA\2. Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal_ISSN 2252-3936
Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas salah satunya adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya (Martono dan Harjito,2005:2). Fama (1978) dalam Wahyudi dan Pawestri (2006) menyatakan nilai perusahaan . . .. .. . . . . . . . . . . . . .
(baca selengkapnya)
Artikel
Lengkap dikompilasi oleh/ HUBUNGI :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis “Buku Dasar-Dasar PERIKLANAN”, Service
Quality and Motivation
Trainer, Dosen Marketing Management, Praktisi
Bisnis)
Jln.
Sariasih No. 54 BANDUNG 40151
HP. 08122353284
- 087822984716 Telp/Fax. 022-4267749
PIN BBm :
27CBC148
Facebook : Kanaidi Ken & Kanaidi Ken Part II
-------------------------------------------------------------
Disamping itu, .........MUNGKIN Anda/ teman Anda BUTUH ini?
Kami memiliki beberapa Artikel/Jurnal tentang :
·
Jurnal “PERIKLANAN
(Advertising)” … click di http://ken-iklan.blogspot.com atau di http://ken-iklan1.blogspot.com/ atau di http://ken-iklan2.blogspot.com/ atau di http://ken-iklani.blogspot.com/
·
“Peluang BISNIS ONLINE” secara
Sederhana……MINAT?... coba lihat (click) dulu di http://formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi
. . . . . . . . . . . . . (baca selengkapnya)
E:\K A N A I D I\Data\My Docu\aKEN\PENELITIAN\Call Paper\SNAB 2012_UTAMA\2. Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal_ISSN 2252-3936
Tidak ada komentar:
Posting Komentar